Selasa, 15 April 2014

SIAPA YANG LEBIH MULIA : MALAIKAT ATAUKAH MANUSIA ? (MKM - 23)





Sejak dulu para ulama membandingkan kemuliaan derajat antara malaikat dan manusia, terutama di kalangan mutakallimin (ahli kalam).
Secara garis besar ada tiga kelompok pendapat: 1). Manusia yang sholeh (para Nabi, dan kaum sholihin) lebih mulia daripada malaikat;  2) Malaikat lebih mulia daripada manusia.  3) Tawaqquf (diam, tak mau terjebak pro dan kontra, menyerahkan sepenuhnya pada Allah) 
Kaum mu'tazilah dan sejnisnya lebih memilih pendapat kedua. sedangkan kaum ahlussunnah wal Jamaah memilih pendapat pertama. Abu Hanifah dan sebagian pengikut Asy'ariyah memilih pendapat ketiga.

Alasan ulama yang Mengutamakan Kaum Sholih daripada Malaikat :
1. Alloh SWT memerintahkan para malaikat sujud kepada Nabi Adam. Hal ini Munjukkan Nabi Adam dan anak keturunannya yang sholihin lebih mulia daripada malaikat. (QS Al Baqoroh, [2] : 34 dan ayat lainnya).
2. Alloh SWT menciptakan Adam dengan tangan-Nya sendiri, sedangkan menciptaka malaikat dengan kalimat-Nya (Kun, fayakun).
3. Alloh SWT menjadikan manusia Kholifah-Nya
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ
"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".(QS Al-Baqoroh,[2] : 30)
4. Kelebihan manusia atas malaikat karena keilmuannya.
وَعَلَّمَ ءَادَمَ الْأَسْمَاءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلَائِكَةِ فَقَالَ أَنْبِئُونِي بِأَسْمَاءِ هَؤُلَاءِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ.  قَالُوا سُبْحَانَكَ لَا عِلْمَ لَنَا إِلَّا مَا عَلَّمْتَنَا إِنَّكَ أَنْتَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ
"Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku Asma'-2 (nama benda-benda) itu jika kamu memang orang-orang yang benar!" Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. " (QS Al-Bqoroh,2] : 31-32)
5. Manusia memiliki cipta, rasa dan karsa sebagai perwujudan hasil olah aqal dan hawa nafsu (syahwat, amarah, kerakusan, egois, dll), secara seimbang, sehingga menjadikannya sebagai makhluk dinamis yang mampu menciptakan budayanya sendiri, serta memiliki kemampuan / kebebasan dalam memilih, memutuskan dan menjalankan kehendaknya. Berbeda dengan malaikat yang hanya memiliki akal tanpa nafsu, atau hewan yang punya nafsu tanpa akal, atau jin yang punya akal dan nafsu tapi nafsu lebih menguasai akalnya.
6. Banyak hadis Nabi yang menjelaskan bahwa Alloh SWT memuji-muji dan membanggakan manusia sholih di hadapan para malaikat.


Alasan Orang yang Mengutamakan Malaikat daripada Manusia.

Mereka berargumen antara lain:
1. Manusia tidak luput dari dosa dan salah, sedangkan malaikat tak pernah melakukan dosa. Ini menunjukkan keterbatasan / kekurangan manusia.
2. Beralasan pada ayat 50 QS Al-An'am
قُلْ لَا أَقُولُ لَكُمْ عِنْدِي خَزَائِنُ اللَّهِ وَلَا أَعْلَمُ الْغَيْبَ وَلَا أَقُولُ لَكُمْ إِنِّي مَلَكٌ إِنْ أَتَّبِعُ إِلَّا مَا يُوحَى إِلَيَّ قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الْأَعْمَى وَالْبَصِيرُ أَفَلَا تَتَفَكَّرُونَ
"Katakanlah: "Aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan tidak (pula) aku mengetahui yang ghaib dan tidak (pula) aku mengatakan kepadamu bahwa aku seorang malaikat. Aku tidak mengikuti kecuali apa yang diwahyukan kepadaku. Katakanlah: "Apakah sama orang yang buta dengan orang yang melihat?" Maka apakah kamu tidak memikirkan (nya)?" (QS Al-An'am,[6]: 50)



Tahqiq  : Titik Temu

Kata Ibnu Taimiyah, dilihat dari Nihayah-nya (perjalanan Akhir), manusia sholih lebih utama daripada malaikat, karena  kesempurnaan yang akan mereka peroleh di hari akhir (surga) nanti, yakni mendapatkan kedudukan yang tinggi dan sangat dekat dengan Tuhan-Nya. Alloh mengucapkan salam dan tambahan nikmat dan menampakkan diri kepada mereka. Melihat Wajah dengan mata kepala merupakan nikmat tertinggi:
وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَاضِرَةٌ   إِلَى رَبِّهَا نَاظِرَةٌ
."Wajah-wajah (orang-orang mu'min) pada hari itu berseri-seri. Kepada Tuhannyalah mereka melihat. " (QS Al-Qiyamah,[75] : 22-23)

Dan para malaikat (dalam bentuk palayan, bidadari)-pun melayani segala kebutuhan manusia dg izin Alloh SWT.
Kalau dilihat dari "Bidayah" (permulaan), para malaikat lebih baik dari manusia, karena mereka sangat dekat di sisi Alloh SWT, diajuhkan dari dosa dan salah (ma'shum), senantiasa beribadah dan bertasbih.
Dengan perbandingan tersebut, maka kedua pendapat di atas dapat ditemukan satu titik-temunya.




Kamis, 10 April 2014

HUBUNGAN MALAIKAT DENGAN ORANG MUKMIN (MKM - 20)




1. Mencintai Orang mukmin
Imam Bukhari meriwayatkan hadis, dari Abu Hurairah. Sabda Nabi, bahwa kalau Allah mencintai seorang hambaNya yang mukmin, Dia memanggil Jibril dan berkata: "Cintai orang itu, karena Aku mencintainya". Jibril lalu menyeru penduduk langit agar mencinta orang itu, dan semuanya jadi mencintainya.
Ditambahkan oleh Nabi, Bahkan semua makhluk di bumi pun mencintainya.
Demikian pula terhadap orang yang dimurkai Allah, maka Jibril dipanggilNya, dan ia menyeru penduduk langit agar membenci orang itu, sehingga seluruh penduduk langit dan bumi membencinya. (HR Bukhari).

2. Memberi pengarahan, bimbingan
Hasan bin Tsabit r.a. meriwayatkan bahwa Rosululloh SAW mendoakan Hasan dengan ungkapan: ( اَشِيْدُ بِرُوْحِ الْقُدُسِ ) Allohumma Asyidu biruuhil Qudus. Bimbinglah ia dengan ruhul qudus. (HR Bukhari dan Muslim)
Malaikat membimbing Nabi Sulaiman ke jalan yang lebih baik. Rosululloh SAW bersabda:  Nabi Sulaiman bilang, "Malam ini aku akan mengumpuli 100 isteri. Semoga dari mereka itu akan lahir seorang lelaki yang akan menjadi prajurit perang fi sabilillah". Malaikat bilang kepadanya: "Ucapkan Insya Allah". Namun dia tidak mengucapkannya. setelah mengumpuli, semua isterinya tidak melahirkan anak kecuali hanya seorang isteri, dan itupun hanyak anak perempuan.
Sabda Rosululloh SAW : "Seandainya Nabi Sulaiman mengucapkan Insya Alloh, Alloh tak akan menyia-nyiakan dan akan mengabulkan segala hajatnya".(HR Bukhari).

3. Bershalawat pada orang mukmin
Firman Alloh:
عَلَيْكُمْ وَمَلَائِكَتُهُ لِيُخْرِجَكُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ وَكَانَ بِالْمُؤْمِنِينَ رَحِيمًا
"Dialah yang memberi rahmat (bersholawat)  kepada kalian dan malaikat-Nya (juga bersholawat / memohonkan ampunan untuk kalian), supaya Dia mengeluarkan kalian dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman." (QS Al-Ahzab,33: 43)
Para malaikat bersholawat untuk orang beriman. Maksudnya adalah memohonkan ampunan.
Diantara Orang-orang yang akan mendapatkan doa ampunan / sholawat para malaikat adalah:
1). Orang yang mengajarkan dan menuntun kebaikan orang lain, atau menyebarluaskan ilmu kepada orang lain. Kata Nabi Saw "Para malaikat, seluruh penduduk langit dan bumi, sampai semut di lobangnya dan ikan di air, sama bersholawat untuk orang yang mengajarkan kebaikan pada sesamanya". (HR Tirmidzi).
2). Orang yang tetap duduk masih dalam kaadaan suci menunggu sholat berjamaah..Doa malaikat: "Allohummaghfir lahu. Allohummaghfir lahu". (HR Bukhari dan Muslim).
3). Orang yang berada di shof pertama dalam sholat berjamaah.  (HR. Abu Dawud).
4). Makmum yang suka segera menutupi / memasuki celah-celah yang kosong dalam shof sholat berjamaah. (HR Ibnu Majah).
5). Orang rajin bangun malam, untuk beribadah berdzikir, beristighfar (HR Shohih Al-Jami')
6). Orang bersholawat kepada Nabi.
7). Orang yang menjenguk orang sakit. (HR Abu Dawud).

4. Mengamini doa orang mukmin
Dari Abu Darda', Rosululloh SAW bersabda: ”Alloh akan mengabulkan doa baik orang Islam untuk saudaranya yang saat itu tidak hadir. setiap kali mendengar doa itu, malaikat mengamini, dan mendoakannya agar orang yang berdoa juga mendapatkan seperti itu”. (HR Muslim dan Ibnu Majah).

5. Memohonkan ampunan untuk Orang mukmin,
Firman Alloh:
الَّذِينَ يَحْمِلُونَ الْعَرْشَ وَمَنْ حَوْلَهُ يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَيُؤْمِنُونَ بِهِ وَيَسْتَغْفِرُونَ لِلَّذِينَ ءَامَنُوا رَبَّنَا وَسِعْتَ كُلَّ شَيْءٍ رَحْمَةً وَعِلْمًا فَاغْفِرْ لِلَّذِينَ تَابُوا وَاتَّبَعُوا سَبِيلَكَ وَقِهِمْ عَذَابَ الْجَحِيمِ
“(Malaikat-malaikat) yang memikul `Arsy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya mengucapkan): "Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang bernyala-nyala," (QS Al-Mukmin,40: 7)


6. Menghadiri majlis ilmu dan halaqoh dzikir
 Sabda Nabi, "Tidak satu pun kaum yang duduk di Rumah-rumah Alloh (Masjid, Musholla) sambil membaca Al-Qur'an dan mempelajarinya, melainkan turun padanya ketenangan dan rahmat, dikelilingi para malaikat, dan Alloh membanggakan, menyebut-2 mereka dihadapan para malaikat". (HR Muslim)

7. Menncatat orang yang menghadiri sholat Jum'at.
Kata Nabi, "Jika di hari Jum'at, ada beberapa malaikat yang berdiri di pintu-pintu masjid. Mereka mencatat (mengabsensi) satu persatu orang yang menghadiri sholat. Jika imam datang berkhutbah, mereka menggulung catatannya lalu duduk mendengarkan dzikir/Khutbah (dari Abu Hurairah).

8. Pergantian tugas (Shiff) malaikat Siang dan Malam di waktu Shubuh dan Ashar.  (HRMuslim).  

9. Mendekati Orang Yang Membaca Al-Qur'an
Riwayat Abu Sa'id al-Khudri tentang Usaid bin Hudhoir yang membaca Al-Qur'an di suatu malam di dekat kandang kuda. Ia membaca Qur'an, kudanya meloncat-loncat, lalu berhenti dankudanya pun tenang. Begitu dibaca lagi, kuda semakin meloncat-loncat seolah ketakutan. Ia pun keluar, tiba-tiba melihat ada semacam awan terang seperti lampu yang memayungi di atas kepalanya, naik ke atas sampai menghilang. ia melaporkan kejadian itu kepada Nabi Di pagi harinya: ….. Sabda beliau: "Itulah para malaikat yg sengaja datang mendengarkan bacaan Qur'anmu. Seandainya kamu terus membacanya, mereka akan dapat dilihat orang-orang". (H Bukhori).

10. Menyampaikan salam kepada Rosululloh SAW dari umatnya.
Sabda Nabi, "Sungguh, Alloh SWT mengutus para malaikat berkeliling di muka bumi untuk menyampaikan salam dari umatku". (HR An-Nasai, ad-Darimi).

11. Memberi kabar gembira kepada kaum mukmin
Malaikat memberi kabar gembira kepada para Nabi juga kaum beriman. Sebagaimana QS Adz-Dzariat,[51] :24-28 yang menjelaskan, malaikat memberi kabar gembira kepada Nabi Ibrohim akan memperoleh anak sholih (Isma'il). QS Ali Imron, [3] :39 menjelaskan kabar gembira malaikat kepada Nabi Zakaria bahwa ia akan dikaruniai anak sholeh (Yahya). :
Hadis riwayat Imam Muslim menjelaskan bahwa malaikat ditugasi Alloh mengabarkan pada seseorang yang suka berkunjung bershilaturrahmi ke rumah saudara muslim fillah (karena Alloh), bahwa Alloh SWT mencintainya sebagaimana dia mencintai saudara muslimnya.

12. Malaikat berperang bersama kaum muslimin
 Saat perang Badar, Alloh SWT mengirim bantuan pasukan malikat.
وَلَقَدْ نَصَرَكُمُ اللَّهُ بِبَدْرٍ وَأَنْتُمْ أَذِلَّةٌ فَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ.  إِذْ تَقُولُ لِلْمُؤْمِنِينَ أَلَنْ يَكْفِيَكُمْ أَنْ يُمِدَّكُمْ رَبُّكُمْ بِثَلَاثَةِ ءَالَافٍ مِنَ الْمَلَائِكَةِ مُنْزَلِينَ.  بَلَى إِنْ تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا وَيَأْتُوكُمْ مِنْ فَوْرِهِمْ هَذَا يُمْدِدْكُمْ رَبُّكُمْ بِخَمْسَةِ ءَالَافٍ مِنَ الْمَلَائِكَةِ مُسَوِّمِينَ.
“Sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar, padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah. Karena itu bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya. (Ingatlah), ketika kamu mengatakan kepada orang mu'min: "Apakah tidak cukup bagi kamu Allah membantu kamu dengan tiga ribu malaikat yang diturunkan (dari langit)?" ya (cukup), jika kamu bersabar dan bertakwa dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu Malaikat yang memakai tanda" (QS Ali Imron [3]: 123-125).
Bantuan pasukan malaikat juga datang saat perang khondaq :
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ جَاءَتْكُمْ جُنُودٌ فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ رِيحًا وَجُنُودًا لَمْ تَرَوْهَا وَكَانَ اللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرًا
" Hai orang-orang yang beriman, ingatlah akan ni`mat Allah (yang telah dikaruniakan) kepadamu ketika datang kepadamu tentara-tentara, lalu Kami kirimkan kepada mereka angin topan dan tentara yang tidak dapat kamu melihatnya. Dan adalah Allah Maha Melihat akan apa yang kamu kerjakan.". (QS Al-Ahzab,[33]: 9)

13. Menjaga keselamatan Rosululloh SAW
 Hadis dari Abu Hurairoh menceritakanm, bahwa Abu Jahal pernah bersumpah menginjak-injak kepala Rosululloh. Ia datangi beliau yang sedang sholat (sujud) dan akan menginjak pundaknya, namun ia mundur ke belakang. Ketika ditanya temannya, ia mengatakan "Antara aku dan muhammad dipisah parit penuh api menyala dan ada sayap yang mengepak-epak. Sungguh menakutkan". Nabi menambahkan: "Seandainya ia mendekat aku, pasti persendiannya akan disambar dan diremukkan malaikat". (HR Muslim).

14. Menjaga dan membantu hamba sholih dari kesusahan / penderitaan yang menimpanya
Salah satu contoh: Istri Nabi Ibrohim Hajar saat kehabisan air di padang sahara mendapat bantuan malaikat, sehingga ditemukan sumber air / sumur Zamzam.
Demikian pula Maryam binti Imron, juga dilindungi dan dibantu malaikat saat kelahiran Nabi Isa.
Malaikat datang membantu hamba sholih yg sedang terjepit / kritis / kesusahan sebagai jawaban Alloh untuk mengabulkan permohonannya. Sementara doa orang yang sedang terjepit mustajab.
أَمَّنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَاءَ الْأَرْضِ أَئِلَهٌ مَعَ اللَّهِ قَلِيلًا مَا تَذَكَّرُونَ.
"Atau siapakah yang memperkenankan (do`a) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdo`a kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati (Nya)." (QS An-Naml,[27] : 62)

15. Menghadiri jenazah orang sholih
 Sabda nabi memuji jenazah Sa'ad bin Mu'adz, bahwa ia seorang yang menyebabkan 'arasy bergetar. Dibukakan pintu-pintu langit untuk menyambutnya. Jenazahnya dihadiri 70.000 malaikat. (HR An-Nasai).

16. Membawa tabut peninggalan Nabi Musa dan Harun untuk dikembalikan kepada Bani Isroil sebagai peresmian Tholut jadi Raja.
وَقَالَ لَهُمْ نَبِيُّهُمْ إِنَّ ءَايَةَ مُلْكِهِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ التَّابُوتُ فِيهِ سَكِينَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَبَقِيَّةٌ مِمَّا تَرَكَ ءَالُ مُوسَى وَءَالُ هَارُونَ تَحْمِلُهُ الْمَلَائِكَةُ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَةً لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
"Dan Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya tanda ia akan menjadi raja, ialah kembalinya tabut kepadamu, di dalamnya terdapat ketenangan dari Tuhanmu dan sisa dari peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun; tabut itu dibawa oleh Malaikat. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda bagimu, jika kamu orang yang beriman." (QS Al-Baqoroh,[2]: 248)

17. Menjaga Mota Makkah dan Madinah dri Amukan Dajjal.
Di akhir jaman, Dajjal akan memasuki / menjajah semua negeri dan kota di duna, kecuali Makkah dan Madinah.
Sahabat Tamim ad-Dari.menuturkan dari Nabi, bahwa Dajjal berkata, "Aku adalah Al-Masih Dajjal, sebentar lagi akan keluar menjelajahi penjuru dunia. Tak satupun kampung yang tak aku singgahi dalam waktu 40 malam, kecuali Makkah dan Madinah. Aku diharamkan memasuki kedu kota itu. Tiap kali aku berusaha memasukinya, segerombol malaikat menghadangku dengan pedagang terhunus. Tiap penjuru kota Makkah dan Madinah ada segerombolan malaikat yang menjaganya. ………..". (HR Muslim)
Riwayat dari an-Nawas bin Sam'an, dari Nabi Saw, sabdanya: "Ketika Dajjal dalam kondisi seperti itu, Alloh SWT mengutus Nabi Isa bin Maryam. Dia turun (dari langit) di Menara Putih di Timur kota Damaskus, didampingi 2 orang malaikat, sambil. tangannya memegangi sayap kedua malaikat. Bila ia menundukkan kepala, meneteskan air mata, dan bila mengangkatnya, mengalir bagaikan butiran mutiara. Tak seorang kafir pun yang mendapat bau nafasnya, kecuali mati seketika, dan nafasnya ada di ujung pandangannya". (HR Muslim).

18. Para Malaikat Membentangkan sayapnya di atas negeri Syam
Riwayat dari Zaid bin Tsabit al-Anshori, bahwa Nabi bersabda: "Alangkah baiknya negeri Syam -3x.". Tanya sahabat, "Kenapa demikian?". Jawab beliau: "Di sana ada beberapa malaikat membentangkan sayapnya untuk melindungi kota Syam". (HR Ibnu Hibban dan at-Thabrani).

19. Menghadiri jenazah orang sholih
Sabda Nabi Saw, "Jika imam membaca Aamiin (selesai membaca fatihah), hendaklah kalian mengikuti membaca Aamiin. Para Malaikat pun ikut mengucapkan Aaimiin. Siapa yang bacaan amin-nya bersamaa dengan aminnya malaikat, segala dosanya yang lalu diampuni". (HR Bukhari dan Muslim).
Riwayat dari Abu Hurairoh, Nabi Saw bersabda, "Jika imam mengucapkan Sami'alloohu liman hamidah (saat bangun dari rukuk hendak i'tidal), maka ucapkan : Alloohumma Robbanaa walakal Hamd. Karena, siapa yang ucapannya itu bersamaan dengan ucapan malaikat, segala dosa masa lalunya akan diampuni". (HR Bukhari).













HUBUNGAN MALAIKAT DENGAN ORANG KAFIR & FASIK (MKM - 22)






Para malaikat membenci dan melaknat orang kafir. Diantaranya :

1. Membinasakan kaum Nabi Luth
QS Hud,[11]: 77-81 menceritakan Kedatangan malaikat utusan Alloh ke rumah Nabi Luth memberitahukan bahwa kaumnya akan dihancurkan. Saat kaumnya melihat kedatangan mereka, lalu mengganggunya, memaksanya agar ikut mereka. Namun mereka tak mampu. .
QS 37-38 surat Al-Qomar menceritakan:
وَلَقَدْ رَاوَدُوهُ عَنْ ضَيْفِهِ فَطَمَسْنَا أَعْيُنَهُمْ فَذُوقُوا عَذَابِي وَنُذُرِ .  وَلَقَدْ صَبَّحَهُمْ بُكْرَةً عَذَابٌ مُسْتَقِرٌّ.
"Dan sungguh, mereka telah membujuknya (agar menyerahkan) tamunya (kepada mereka), lalu Kami butakan mata mereka, maka rasakanlah azab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku.. Dan sesungguhnya pada esok harinya mereka ditimpa azab yang kekal.". (QS Al-Qomar,[54]: 37-38)
Demikian juga QS Hud,[11] : 82-83
فَلَمَّا جَاءَ أَمْرُنَا جَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهَا حِجَارَةً مِنْ سِجِّيلٍ مَنْضُودٍ.  مُسَوَّمَةً عِنْدَ رَبِّكَ وَمَا هِيَ مِنَ الظَّالِمِينَ بِبَعِيدٍ
"Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi, yang diberi tanda oleh Tuhanmu, dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang-orang yang zalim. " (QS Hud,[11] : 82-83)


2. Melaknat kaum kafir.

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَمَاتُوا وَهُمْ كُفَّارٌ أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ لَعْنَةُ اللَّهِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ.
"Sesungguhnya orang-orang kafir dan mereka mati dalam keadaan kafir, mereka itu mendapat la`nat Allah, para malaikat dan manusia seluruhnya." (QS Al-Baqoroh,[2]: 161)

Malaikat juga membenci dan melaknat orang yang melakukan dosa (fasik). Diantaranya:
a. Melaknat isteri yang tidak mau 'melayani' suaminya. Malaikat melaknatinya sampai pagi (HR Bukhari).
b. Melaknat orang yang mengancam saudaranya dengan senjata tajam. (HR Muslim)
c. Melaknat orang yang mencaci para sahabat Nabi. Sabdanya, "Siapa yang mencaci sahabatku, ia akan dilaknat para malaikat dan semua manusia". (Baca kitab Mu'jam at-Thabrani al-Kabir)..
d. Melaknat orang yang menghalangi pelaksanaan syariat Alloh SWT (Islam). Sabda Nabi, "Siapa yang sengaja membunuh (orang Islam), ia harus  di-qishos. Siapa yang menghalangi penerapannya, akan dilaknat para malaikat dan semua manusia". (HR An-Nasai).
e. Melaknat orang yang melindungi ahli bid'ah. Sabda Nabi, "Siapa yang berbuat bid'ah atau melindungi orang yang berbuat bid'ah di tempat itu, ia akan dilaknat Allah, para malaikat dan semua manusia. Di hari kiamat, Allah tak akan menerima ibadah fardhu dan sunnahnya" (HR Bukhari dan Muslim).