Selasa, 28 Juni 2016

Imam Mahdi




Prediksi ke-92 Nabi Muhammad Saw Tentang Berbagai Peristiwa Akhir Zaman
Sumber : Kitab Al-Jawahir al-Lamma'ah



Sebagian bear ulama salaf mewajibkan mengimani bakal munculnya imam Mahdi di akhir zaman, karena cukup banyak hadis-hadis Nabi yang menyinggung masalah ini sampai pada batas hadis Mutawatir, yang menurut istilah persoalan ini tidak boleh diingkari.

Sementara ulama mengatakan, bahwa yang disebut imam Mahdi ialah Nabi Isa bin Maryam yang bakal turun ke bumi dan menjalankan syariat Nabi Muhammad SAW (agama Islam).

Orang yang menyatakan diri sebagai ulama modern mungkin tidak mempercayai adanya imam Mahdi, karena beranggapan bahwa hadis-hadis yang bersangkutan dengannya  merupakan hadis palsu (maudhu’) atau hadis dho’if  yang tidak perlu dibenarkan. Pendapat mereka ini sebenarnya berkiblat pada dan sekedar meneruskan pendapat ulama jaman dahulu yang tidak membenarkan adanya hadis-hadis tersebut.

Hadis-hadis mengenai persoalan imam  Mahdi disebutkan didalam beberapa kitab hadis, antara lain kitab hadis Imam at-Tirmidzi, imam Abu Dawud, imam Ibnu Majah, imam al-Hakim, imam ath-Thabrani, imam Abu Ya’la. Mereka menyandarkan riwayatnya dari segerombolan para sahabat. Jika ada orang mengingkari kebenarannya, itu terserah Alloh dan kaum muslimin.

Hadis-hadis mengenai persoalan imam  Mahdi ada yang bernilai shohih, ada yang hasan, dan ada yang dho’if. Akan tetapi, bakal munculnya Imam Mahdi merupakan persoalan yang sudah masyhur di kalangan kaum muslimin setiap waktu, dan sebenar lagi imam Mahdi mesti bakal muncul di dunia, Insya Alloh. Setelah kemunculannya itu lalu diiringi dengan keluarnya Dajjal dan turunnya Nabi Isa bin Maryam dari langit ke bumi. Persoalan ini Insya Alloh akan diuraikan di belakang.

Hadis-hadis Nabi mengenai keluarnya Dajjal dan turunnya Nabi Isa bin Maryam juga sampai pada batas Hadis Mutawatir, yang tentu saja tidak boleh diingkari kebenarannya. Sebagaimana hal ini dijelaskan oleh imam Asy-Syaukaniy dalam kitabnya yang berjudul : “Taudhih fi Tawaturi ma jaa-ja fil Mahdi al-Muntazhori wal-Masihid-Dajjal”, bahwa: hadis-hadis Nabi mengenai kemunculan imam Mahdi sejumlah 50 buah hadis, adsa yang berderajat hadis shohih, hadis hasan dan ada yang berupa hadis dho’if, namun dikuatkan oleh hadis lainnya. Hadis-hadis tersebut jelas merupakan hadis yang bernilai Mutawatir yang tidak perlu diragukan lagi”.

Berikut ini akan kami uraikan beberapa hadis yang berkaitan dengan kemunculan Imam Mahdi, seperti yang disebutkan didalam kitab “Al-Idza’ah lima kana wama yakunu baina yadayis sa’ah”, karya syaikh Muhammad Shidiq Hasan al-Qanauji al-Bukhari, sebagai berikut :

1). Hadis dari Ibnu Mas’ud, dari Rosululloh SAW, sabdanya, yang artinya:
“Tidak bakal hilang dan tidak bakal habis usia bumi sebelum dikusai oleh seorang lelaki dari Ahli Bait-ku yang namanya cocok dengan namaku”.

2). Hadis dari Ummu Salamah, yang artinya:
“Al-Mahdi itu salah satu dari anak keturunanku, dari keturunan putranya Fathimah” (HR Abu Dawud, Ibnu Majah dan al-Hakim yang disebutkan didalam kitab Al-Mustadrak)

3). Hadis dari Qurroh bin Iyas.  Rosululloh bersabda, yang artinya :
Bumi pasti dipenuhi kebejatan dan kezhaliman. Jika sudah dipenuhi kebejatan dan kezhaliman, Alloh mengutus salah seorang lekaki dari umatku yang namanya sama dengan namaku dan nama ayahnya sama dengan nama ayahku. Dia akan memerintah bumi dengan keadilan dan kejujuran, seimbang dengan kebejatan yang ada. Langit sedikit pun tak akan mencegah hujannya, demikian pula bumi tak menghalang-halangi tumbuh-suburnya tetumuhan. Dia akan berkuaa di muka bumi selama tujuh, atau delapan atau sembilan tahun”. (HR Al-Barraz, ath-Thabrani didalam kitab Al-Kabir dan Al-Ausath).

4). Hadis dari Jabir. Nabi bersabda, yang artinya :
 Siapa saja yang membohongi adanya imam Mahdi, sungguh ia kafir, dan siapa saja yang membohongi adanya Dajjal, sungguh ia berbohong”. Beliau SAW juga bersabda tentang terbitnya matahari dari barat sama seperti sabdanya tenang imam Mahdi” (HR Abu Bakar bin Khaitsamah dalam kitab kumpulan hadisnya tentang imam Mahdi).


5). Hadis dari Abi Ishaq an-Nasafi, Sayyidina Ali berkata seraya memandang putranya, Hasan ::
 Anakku ini akan menjadi tuan, sebagaimana yang pernah disebutkannya oleh Rosululloh SAW. Dari tulang sulbinya akan lahir seorang lelaki yang diberi nama persis seperti nama Nabimu, menyerupai beliau dalam bentuk tubuhnya dan tidak menyerupai beliau dalam ahlak perilakunya. Dia akan memerintah dunia dengan keadilan” (HR Abu Dawud)

6). Dari Anas bin Malik. Katanya, “Aku dengan Rosululloh SAW bersabda, yang artinya:
 Kami selaku anak turun Abdul Muth-tholib akan menjadi tuan-tuan penduduk surga. Yaitu Aku, Hamzah, Ali, Ja’far, Hasan, Husain dan Al-Mahdi” (HR Ibnu Majah).

7). Dari Tsauban, budak pelayan Rosululloh SAW. Beliau bersabda, artinya :
“Bila melihat bendera-bendera hitam dari arah Khurasan, hendklah kalian datangi, sekalipun harus dengan merangkak di atas es / salju. Karena didalam barisannya itu terdapat seorang Kholifah Alloh, Al-Mahdi”. (HR Ahmad dan Al-Baihaqi didalam kitab Dalailun Nubuwwah. Sanadnya shahih).

8). Dari Buraidah. Rosululloh SAW bersabda, artinya:
 “Sepeninggalku nanti bakal ada banyak pasukan perang. Hendaklah kalian masuk kedalam pasukan perang Khurasan”. (HR Ibnu ‘Adi, Ibnu ‘Asakir dan As-Suyuthy didalam kitab Al-Jami’us Shoghir. Didalam hadis ini tidak disebutkan secara eksplisit nama Al-Mahdi).

Apa yang disinggung didalam hadis tersebut, saat ini (tahun 1404 H / 1984 M) mungkin sudah mulai terjadi. Ini merupakan Kemukjizatan Nabi Muhammad SAW. Saat ini kita mendengar bahwa di perairan Teluk Persia telah hadir berbagai jenis kapal perang dari Amerika, Rusia, Belgia, Italia, Belanda, Prancis, Inggris, dan mungkin dari Jepang dan Negara-negara lain. Hari ini kita hanya cukup menunggu detik-detik kemunculan imam Mahdi yang akan menguasai Dunia selama kurang lebih 9 tahun. Setelah itu muncul Dajjal, lalu Nabi Isa bin Maryam turun ke bumi, dan kemudian keluarnya Ya’juj dan Ma’juj. Baca bagian akhir buku ini.

Lantas, apa lagi yang perlu kita pikirkan! Tiada lain kecuali mempersiapkan sendiri-sendiri sesuai tuntunan kitab suci Al-Qur’an dan Hadis Nabi. Jangan tergesa-gesa silau terhadap gemebyarnya kesenangan dunia saat ini, sehingga menurunkan dan meruntuhkan kualitas keimanan, menyurutkan ibadah kita kepada Alloh. Persoalan ini akan mudah kita laksanakan jika seluruh kiyai, ulama, pemimpin umat, dan guru Agama mau melaksanakan perintah Alloh dalam Al-Qur’an berikut, yang artinya:

وَلَلۡأٓخِرَةُ خَيۡرٞ لَّكَ مِنَ ٱلۡأُولَىٰ
Dan Sesungguhnya hari Kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan)”. (QS Adh-Dhuha : 4)



وَٱلۡأٓخِرَةُ خَيۡرٞ وَأَبۡقَىٰٓ
Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal.” (QS Al-A’la,[87]: 17)



وَلَأَجۡرُ ٱلۡأٓخِرَةِ خَيۡرٞ لِّلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَكَانُواْ يَتَّقُونَ
Dan Sesungguhnya pahala di akhirat itu lebih baik, bagi orang-orang yang beriman dan selalu bertakwa.” (QS Yusuf [12]: 57)
                                
Jika para ulama, para kiya dan siapa saja yang mengaku sebagai  pemimpin umat atau cedekiawan muslim lebih mementingkan urusan dunia dan mengalahkan urusan akhirat, setiap harinya hanya membangga-banggakan kepandaian dan kepintaran dalam ilmu modern, atau hanya mengumbar ambisi saling rebutan jabatan, maka kualitas keimanan kaum muslimin akan semakin menurun, ibadah mereka semakin merosot dan tidak memikirkan urusan akhiratnya, karena aktifitas kaum muslimin pada dasarnya ibarat bayangan dari para ulama, intelektual dan pemimpin tersebut. Jika kayu yang ditancapkan bengkong, tentu bayangannya juga ikut bengkong, jika kayunya lurus, bayangannya pun tentu akan lurus.

 Hadis-hadis diatas merupakan sebagian dari hadis yang kami nukilkan dari kitab Al-Idzxa’ah. Para ulama saat ini ada yang mengingkari kebenaran hadis tentang kemunculan imam Mahdi, bahkan disertai pelecehan, penghinaan  dan pencelaan terhadap hadis dan perawinya tersebut. Hal ini tidak heran, karena para ulama di jaman dulu pun pernah melakukan hal yang sama.

Syaikh Abdul Wahhab asy-Sya’rani menjelaskan didalam kitab ”Al-Yawaqit wal Jawahir”, bahwa imam Mahdi merupakan anak keturunan dari Imam Hasan Al-’Askariy yang lahir di malam Nisbu Sya’ban tahun 255 H. Imam Mahdi tersebut sampai saat ini masih hidup berkumpul dengan Nabi Isa bin Maryam. Dia akan muncul ke dunia setelah kemunculan Dajjal. Jadi, hingga saat ini (tahun 1408 H), usia imam Mahdi mencapai 1152 tahun. Seperti itulah kata syaikh Hasan al-’Iraqi, ketika beliau hidup berkumpul bersama imam Al-Mahdi. Ini sesuai dengan keterangan dari Syaikh Ali Al-Khowwash, salah seorang guru dari syaikh Abdul Wahhab asy-Sya’rani.

Penjelasan Syaikh Abdul Wahhab Asy-Sya’roni tersebut jelas tidak didasarkan pada Hadis nabi. Untuk itu tidak dapat dipastikan kebenarannya, sekalipun Syaikh Abdul Wahhab Asy-Sya’roni merupakan salah seorang Waliyulloh yang agung.

Penjelasan tersebut ditentang keras oleh Ibnu Khaldun didalam kitab Al-’Ibar: ”Yang benar yang harus kita terima adalah bahwa dakwah agama dan kekuasaan semestinya harus disertai adanya kekuatan yang didukung dan dibela kaum muslimin, sehingga perintah Alloh dapat terlaksana secara sempurna”.Kata Ibnu Khaldun lagi, ”Kalau imam Mahdi itu memang benar akan muncul, tentu ia akan dibela oleh anak keturunan Fathimah dan orang Quraisy.

Penyusun kitab Al-Idza’ah mengatakan, ”Tidak dapat dipungkiri bahwa Imam Mahdi pasti akan muncul di akhir zaman. Namun tidak dapat dipastikan hari, bulan dan tahunnya. Hal ini didasarkan pada hadis-hadis Nabi yang telah disepakati sebagian besar para ulama. Bukannya didasarkan pada pendapat ahli tasawuf, ilmu mukasyafahnya para ulama tasawwuf, atau ucapan ahli perbintangan”.

Atas dasar itu dapat dikatakan bahwa pendapat Ibnu Khaldun ada tendensi mengingkari kemunculan Imam Mahdi di akhir zaman. Namun, jika yang berbicara masalah ini adalah Hadis Nabi, maka tidak ada alasan untuk menolaknya. Dan hadis-hadis Nabi yang berkaitan dengan persoalan Imam Mahdi ini tidak lebih rendah daripada hadis-hadis yang bersangkut paut dengan persoalan hukum Islam.

Ringkas kata, Imam Mahdi  - menurut penyusun kitab Al-Idza’ah – pasti bakal muncul ke dunia di akhir zaman, dengan tanda-tanda, ciri-ciri dan sifat-sifat yang telah dijelaskan didalam beberapa Hadis Nabi SAW.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar