Prediksi ke-92
Nabi Muhammad Saw Tentang Berbagai Peristiwa Akhir Zaman
Sumber : Kitab Al-Jawahir
al-Lamma'ah
Sebagian bear ulama salaf
mewajibkan mengimani bakal munculnya imam Mahdi di akhir zaman, karena cukup
banyak hadis-hadis Nabi yang menyinggung masalah ini sampai pada batas hadis Mutawatir,
yang menurut istilah persoalan ini tidak boleh diingkari.
Sementara ulama mengatakan, bahwa
yang disebut imam Mahdi ialah Nabi Isa bin Maryam yang bakal turun ke bumi dan
menjalankan syariat Nabi Muhammad SAW (agama Islam).
Orang yang menyatakan diri sebagai
ulama modern mungkin tidak mempercayai adanya imam Mahdi, karena beranggapan
bahwa hadis-hadis yang bersangkutan dengannya
merupakan hadis palsu (maudhu’) atau hadis dho’if yang tidak perlu dibenarkan. Pendapat
mereka ini sebenarnya berkiblat pada dan sekedar meneruskan pendapat ulama
jaman dahulu yang tidak membenarkan adanya hadis-hadis tersebut.
Hadis-hadis mengenai persoalan
imam Mahdi disebutkan didalam beberapa
kitab hadis, antara lain kitab hadis Imam at-Tirmidzi, imam Abu Dawud, imam
Ibnu Majah, imam al-Hakim, imam ath-Thabrani, imam Abu Ya’la. Mereka
menyandarkan riwayatnya dari segerombolan para sahabat. Jika ada orang
mengingkari kebenarannya, itu terserah Alloh dan kaum muslimin.
Hadis-hadis
mengenai persoalan imam Mahdi ada yang
bernilai shohih, ada yang hasan, dan ada yang dho’if. Akan
tetapi, bakal munculnya Imam Mahdi merupakan persoalan yang sudah masyhur di
kalangan kaum muslimin setiap waktu, dan sebenar lagi imam Mahdi mesti bakal
muncul di dunia, Insya Alloh. Setelah kemunculannya itu lalu diiringi
dengan keluarnya Dajjal dan turunnya Nabi Isa bin Maryam dari langit ke bumi.
Persoalan ini Insya Alloh akan diuraikan di belakang.
Hadis-hadis
Nabi mengenai keluarnya Dajjal dan turunnya Nabi Isa bin Maryam juga sampai
pada batas Hadis Mutawatir, yang tentu saja tidak boleh diingkari
kebenarannya. Sebagaimana hal ini dijelaskan oleh imam Asy-Syaukaniy dalam
kitabnya yang berjudul : “Taudhih fi Tawaturi ma jaa-ja fil Mahdi
al-Muntazhori wal-Masihid-Dajjal”, bahwa: hadis-hadis Nabi mengenai
kemunculan imam Mahdi sejumlah 50 buah hadis, adsa yang berderajat hadis
shohih, hadis hasan dan ada yang berupa hadis dho’if,
namun dikuatkan oleh hadis lainnya. Hadis-hadis tersebut jelas merupakan hadis
yang bernilai Mutawatir yang tidak perlu diragukan lagi”.
Berikut
ini akan kami uraikan beberapa hadis yang berkaitan dengan kemunculan Imam
Mahdi, seperti yang disebutkan didalam kitab “Al-Idza’ah lima kana wama
yakunu baina yadayis sa’ah”, karya syaikh Muhammad Shidiq Hasan al-Qanauji
al-Bukhari, sebagai berikut :
1).
Hadis dari Ibnu Mas’ud, dari Rosululloh SAW, sabdanya, yang artinya:
“Tidak bakal hilang dan tidak bakal habis usia bumi sebelum
dikusai oleh seorang lelaki dari Ahli Bait-ku yang namanya cocok dengan
namaku”.
2). Hadis dari Ummu Salamah, yang artinya:
“Al-Mahdi itu salah satu dari anak keturunanku, dari keturunan
putranya Fathimah” (HR Abu Dawud, Ibnu Majah dan
al-Hakim yang disebutkan didalam kitab Al-Mustadrak)
3). Hadis dari Qurroh bin
Iyas. Rosululloh bersabda, yang artinya
:
“Bumi pasti dipenuhi kebejatan
dan kezhaliman. Jika sudah dipenuhi kebejatan dan kezhaliman, Alloh mengutus
salah seorang lekaki dari umatku yang namanya sama dengan namaku dan nama
ayahnya sama dengan nama ayahku. Dia akan memerintah bumi dengan keadilan dan
kejujuran, seimbang dengan kebejatan yang ada. Langit sedikit pun tak akan
mencegah hujannya, demikian pula bumi tak menghalang-halangi tumbuh-suburnya
tetumuhan. Dia akan berkuaa di muka bumi selama tujuh, atau delapan atau
sembilan tahun”. (HR
Al-Barraz, ath-Thabrani didalam kitab Al-Kabir dan Al-Ausath).
4).
Hadis dari Jabir. Nabi bersabda, yang artinya :
“Siapa saja yang
membohongi adanya imam Mahdi, sungguh ia kafir, dan siapa saja yang membohongi
adanya Dajjal, sungguh ia berbohong”. Beliau SAW juga bersabda tentang
terbitnya matahari dari barat sama seperti sabdanya tenang imam Mahdi” (HR
Abu Bakar bin Khaitsamah dalam kitab kumpulan hadisnya tentang imam Mahdi).
5).
Hadis dari Abi Ishaq an-Nasafi, Sayyidina Ali berkata seraya memandang
putranya, Hasan ::
“Anakku ini akan
menjadi tuan, sebagaimana yang pernah disebutkannya oleh Rosululloh SAW. Dari
tulang sulbinya akan lahir seorang lelaki yang diberi nama persis seperti nama
Nabimu, menyerupai beliau dalam bentuk tubuhnya dan tidak menyerupai beliau
dalam ahlak perilakunya. Dia akan memerintah dunia dengan keadilan” (HR Abu
Dawud)
6).
Dari Anas bin Malik. Katanya, “Aku dengan Rosululloh SAW bersabda, yang artinya:
“Kami selaku
anak turun Abdul Muth-tholib akan menjadi tuan-tuan penduduk surga. Yaitu Aku, Hamzah, Ali, Ja’far, Hasan, Husain dan Al-Mahdi” (HR Ibnu Majah).
7). Dari Tsauban, budak pelayan
Rosululloh SAW. Beliau bersabda, artinya :
“Bila melihat bendera-bendera hitam
dari arah Khurasan, hendklah kalian datangi, sekalipun harus dengan merangkak
di atas es / salju. Karena didalam barisannya itu terdapat seorang Kholifah
Alloh, Al-Mahdi”. (HR Ahmad dan Al-Baihaqi
didalam kitab Dalailun Nubuwwah. Sanadnya shahih).
8).
Dari Buraidah. Rosululloh SAW bersabda, artinya:
“Sepeninggalku
nanti bakal ada banyak pasukan perang. Hendaklah kalian masuk kedalam pasukan
perang Khurasan”.
(HR Ibnu ‘Adi, Ibnu ‘Asakir dan As-Suyuthy didalam kitab Al-Jami’us Shoghir.
Didalam hadis ini tidak disebutkan secara eksplisit nama Al-Mahdi).
Apa
yang disinggung didalam hadis tersebut, saat ini (tahun 1404 H / 1984 M)
mungkin sudah mulai terjadi. Ini merupakan Kemukjizatan Nabi Muhammad SAW. Saat
ini kita mendengar bahwa di perairan Teluk Persia telah hadir berbagai jenis
kapal perang dari Amerika, Rusia, Belgia, Italia, Belanda, Prancis, Inggris,
dan mungkin dari Jepang dan Negara-negara lain. Hari ini kita hanya cukup
menunggu detik-detik kemunculan imam Mahdi yang akan menguasai Dunia selama
kurang lebih 9 tahun. Setelah itu muncul Dajjal, lalu Nabi Isa bin Maryam turun
ke bumi, dan kemudian keluarnya Ya’juj dan Ma’juj. Baca bagian akhir buku ini.
Lantas, apa lagi yang perlu kita
pikirkan! Tiada lain kecuali mempersiapkan sendiri-sendiri sesuai tuntunan
kitab suci Al-Qur’an dan Hadis Nabi. Jangan tergesa-gesa silau terhadap
gemebyarnya kesenangan dunia saat ini, sehingga menurunkan dan meruntuhkan
kualitas keimanan, menyurutkan ibadah kita kepada Alloh. Persoalan ini akan
mudah kita laksanakan jika seluruh kiyai, ulama, pemimpin umat, dan guru Agama
mau melaksanakan perintah Alloh dalam Al-Qur’an berikut, yang artinya:
وَلَلۡأٓخِرَةُ
خَيۡرٞ لَّكَ مِنَ ٱلۡأُولَىٰ
”Dan Sesungguhnya hari Kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang
sekarang (permulaan)”. (QS Adh-Dhuha : 4)
وَٱلۡأٓخِرَةُ
خَيۡرٞ وَأَبۡقَىٰٓ
”Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal.” (QS
Al-A’la,[87]: 17)
وَلَأَجۡرُ
ٱلۡأٓخِرَةِ خَيۡرٞ لِّلَّذِينَ
ءَامَنُواْ وَكَانُواْ يَتَّقُونَ
”Dan Sesungguhnya pahala di akhirat itu lebih baik, bagi orang-orang
yang beriman dan selalu bertakwa.” (QS Yusuf [12]: 57)
Jika para ulama, para kiya dan
siapa saja yang mengaku sebagai pemimpin
umat atau cedekiawan muslim lebih mementingkan urusan dunia dan mengalahkan
urusan akhirat, setiap harinya hanya membangga-banggakan kepandaian dan
kepintaran dalam ilmu modern, atau hanya mengumbar ambisi saling rebutan
jabatan, maka kualitas keimanan kaum muslimin akan semakin menurun, ibadah
mereka semakin merosot dan tidak memikirkan urusan akhiratnya, karena aktifitas
kaum muslimin pada dasarnya ibarat bayangan dari para ulama, intelektual dan
pemimpin tersebut. Jika kayu yang ditancapkan bengkong, tentu bayangannya juga
ikut bengkong, jika kayunya lurus, bayangannya pun tentu akan lurus.
Hadis-hadis diatas merupakan sebagian dari
hadis yang kami nukilkan dari kitab Al-Idzxa’ah. Para ulama saat ini ada
yang mengingkari kebenaran hadis tentang kemunculan imam Mahdi, bahkan disertai
pelecehan, penghinaan dan pencelaan
terhadap hadis dan perawinya tersebut. Hal ini tidak heran, karena para ulama
di jaman dulu pun pernah melakukan hal yang sama.
Syaikh Abdul Wahhab asy-Sya’rani
menjelaskan didalam kitab ”Al-Yawaqit wal Jawahir”, bahwa imam Mahdi
merupakan anak keturunan dari Imam Hasan Al-’Askariy yang lahir di malam Nisbu
Sya’ban tahun 255 H. Imam Mahdi tersebut sampai saat ini masih hidup berkumpul
dengan Nabi Isa bin Maryam. Dia akan muncul ke dunia setelah kemunculan Dajjal.
Jadi, hingga saat ini (tahun 1408 H), usia imam Mahdi mencapai 1152 tahun.
Seperti itulah kata syaikh Hasan al-’Iraqi, ketika beliau hidup berkumpul
bersama imam Al-Mahdi. Ini sesuai dengan keterangan dari Syaikh Ali
Al-Khowwash, salah seorang guru dari syaikh Abdul Wahhab asy-Sya’rani.
Penjelasan Syaikh Abdul Wahhab
Asy-Sya’roni tersebut jelas tidak didasarkan pada Hadis nabi. Untuk itu tidak
dapat dipastikan kebenarannya, sekalipun Syaikh Abdul Wahhab Asy-Sya’roni
merupakan salah seorang Waliyulloh yang agung.
Penjelasan tersebut ditentang
keras oleh Ibnu Khaldun didalam kitab Al-’Ibar: ”Yang benar yang
harus kita terima adalah bahwa dakwah agama dan kekuasaan semestinya harus
disertai adanya kekuatan yang didukung dan dibela kaum muslimin, sehingga
perintah Alloh dapat terlaksana secara sempurna”.Kata Ibnu Khaldun lagi, ”Kalau
imam Mahdi itu memang benar akan muncul, tentu ia akan dibela oleh anak
keturunan Fathimah dan orang Quraisy.
Penyusun kitab Al-Idza’ah mengatakan,
”Tidak dapat dipungkiri bahwa Imam Mahdi pasti akan muncul di akhir zaman.
Namun tidak dapat dipastikan hari, bulan dan tahunnya. Hal ini didasarkan pada
hadis-hadis Nabi yang telah disepakati sebagian besar para ulama. Bukannya
didasarkan pada pendapat ahli tasawuf, ilmu mukasyafahnya para ulama tasawwuf,
atau ucapan ahli perbintangan”.
Atas dasar itu dapat dikatakan
bahwa pendapat Ibnu Khaldun ada tendensi mengingkari kemunculan Imam Mahdi di
akhir zaman. Namun, jika yang berbicara masalah ini adalah Hadis Nabi, maka
tidak ada alasan untuk menolaknya. Dan hadis-hadis Nabi yang berkaitan dengan
persoalan Imam Mahdi ini tidak lebih rendah daripada hadis-hadis yang
bersangkut paut dengan persoalan hukum Islam.
Ringkas kata, Imam Mahdi - menurut penyusun kitab Al-Idza’ah –
pasti bakal muncul ke dunia di akhir zaman, dengan tanda-tanda, ciri-ciri dan
sifat-sifat yang telah dijelaskan didalam beberapa Hadis Nabi SAW.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar