Prediksi ke-99
Nabi Muhammad Saw Tentang Berbagai Peristiwa Akhir Zaman
Sumber : Kitab Al-Jawahir
al-Lamma'ah
Allof berfirman didalam surat Al-An’am,[6]
: 158 :
هَلۡ
يَنظُرُونَ إِلَّآ أَن تَأۡتِيَهُمُ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ أَوۡ يَأۡتِيَ رَبُّكَ أَوۡ
يَأۡتِيَ بَعۡضُ ءَايَٰتِ رَبِّكَۗ يَوۡمَ يَأۡتِي بَعۡضُ ءَايَٰتِ رَبِّكَ لَا
يَنفَعُ نَفۡسًا إِيمَٰنُهَا لَمۡ تَكُنۡ ءَامَنَتۡ مِن قَبۡلُ أَوۡ كَسَبَتۡ فِيٓ
إِيمَٰنِهَا خَيۡرٗاۗ قُلِ ٱنتَظِرُوٓاْ إِنَّا مُنتَظِرُونَ
“Yang
mereka nanti-nanti tidak lain hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka (untuk
mencabut nyawa mereka) atau kedatangan (siksa) Tuhanmu atau kedatangan beberapa
ayat Tuhanmu. pada hari datangnya ayat dari Tuhanmu, tidaklah bermanfaat lagi
iman seseorang kepada dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia
(belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. Katakanlah (wahai Muhammad):
"Tunggulah olehmu Sesungguhnya kamipun menunggu (pula)".
Para
ulama bersepakat (ijma’), bahwa yang dikehendaki oleh ayat di atas adalah
terbitnya matahari dari arah barat.
Hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah
menjelaskan, bahwa Rosululloh pernah bersabda, artinya :
“Tidak
terjadi kiamat sampai matahari terbit dari arah barat. Jika semua manusia sudah
menyaksikannya, maka sejak saat itu keimanan mereka sedikitpun tidak bermanfaat”
(HR Bukhari, Muslim, Al-Baihaqi, Ibnu Mardawaih dan Abusy-Syaikh).
Hadis yang diriwayatkan dari Hudzaifah
menjelaskan, bahwa ia pernah bertanya kepada Rosululloh, ”Tanda-tanda apa saja
yang menunjukkan bakal terbitnya matahari dari arah barat?”. Jawab beliau Saw,
”Sebelum peristiwa itu, waktu malamnya sangat panjang, kira-kira dua kali lipat
lebih panjang dari pada malam sebelumnya. Orang-orang yang terbiasa bangun
malam dan melakukan shalat seperti yang mereka lakukan pada malam sebelumnya,
ternyata tidak melihat gemerlapnya bintang di langit. Sehabis shalat mereka
lantas tidur kembali, kemudian bangun kembali dan menjalanklan shalat malam
lagi, begitu seterusnya sampai mereka merasa capek, karena lamanya waktu malam
yang mereka lewati. Menyaksikan hal ini, banyak diantara mereka yang merasa
ketakutan. Keesokan harinya, pada saat mereka menanti terbitnya matahari dari
arah timur, mereka benar-benar terkejut, ternyata matahri terbit dari arah
barat, lantas mereka yang kafir cepat-cepat bertaubat dan beriman kepada Alloh.
Namun keimanan mereka percuma dan tidak ada manfaatnya sedikitpun”. (HR Ibnu
Mardawaih)
Hadis yang diriwayatkan dari Abdullah bin
Abi Aufa menjelaskan, bahwa ia pernah mendengar Rosululloh bersabda, artinya :
”Manusia
pasti akan menghadapi satu malam yang panjangnya sama dengan panjangnya tiga
malam kalian. Pada aat menghadapi kejadian seperti ini, orang-orang yang
terbiasa bangun malam segera menjalankan ibadah malam (tahajjud) diteruskan
membaca semua hizib dan wiridnya, kemudian tidur kembali. Pada saat bangun,
mereka melakukan seperti itu. Begitu seterusnya. Tidak lama kemudian,
orang-orang sama menjerit merasa ketakutan, seraya mengatakan,”Apa apa ini! Apa
yang akan terjadi!”. Mereka akhirnya segera menuju ke Masjid (untuk bertaubat
dan beriman). Tiba-tiba matahari muncul dari arah barat. Jika sebelumnya mereka
kafir dan tidak beriman, maka taubat dan keimanan mereka pada hari itu tidak
ada manfaatnya bagi mereka”.
Ringkasnya.
Ayat 158 surat Al-An’am di atas secara tersirat menunjukkan bakal terbitnya
matahari dari arah barat. Pada saat itu, semua pertaubatan dan keimanan mereka
yang sebelumnya kafir tidak akan diterima. Sebaliknya bagi orang yang sudah
beriman, amal kebagusan yang mereka lakukan pada saat itu sangat bermanfaat
baginya, namun jika tidak melakukan amal kebagusan lalu bertaubat, maka taubatnya
tidak akan diterima. (Lihat tafsir Ibnu Katsir).
Kapan hal ini terjadi? Sebentar lagi. Yang
penting, kaum muslimin sejak hari ini harus mempersiapkan diri, memperbagus
amalnya, mendidik putra-putrinya menjadi waladan sholihan yad’u lahu
yang sangat bermanfaat bagi dirinya dan orang tuanya di akhirat nanti.kaum
muslimin jangan terhanyut dengan gemerlapnya kehidupan duniawi saat ini.
Sebentar lagi situasi dan kondisi dunia akan berubah total. Kita tinggal
menunggu tanggal mainnya. Sebisa mungkin
kaum muslimin jangan mudah terpengaruh dan terjermus kedalam kepercayaan dan
pemikiran para kaum intelektual-rasionalis yang tidak benar, serta jangan mudah
menerima berbagai informasi agama yang tidak jelas asal usul, sumber dan
dasarnya dari al-Qur’an dan Hadis nabi. Sebaiknya kita bergaul dan mendekati
para shalihin lahir batin yang benar-benar mengerti apa yang difirmankan Alloh
dalam al-Qur’an dan yang disabdakan Nabi saw dalam beberapa hadisnya. Sebaiknya
kita kaum muslim tekun menelaah dan mendalami Al-Qur’an dan Hadis. Mereka yang
merasa dirinya berstatus sebagai pemimpin agama, ulama, kiyai atau guru agama
sebaiknya berusaha keras mendidik dan membimbing umatnya ke jalan yang lurus
dan mementingkan kehidupan ukhrowi mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar