Selasa, 28 Juni 2016

Matahari Terbit Dari Arah Barat




Prediksi ke-99 Nabi Muhammad Saw Tentang Berbagai Peristiwa Akhir Zaman
Sumber : Kitab Al-Jawahir al-Lamma'ah




Allof berfirman didalam surat Al-An’am,[6] : 158 :


هَلۡ يَنظُرُونَ إِلَّآ أَن تَأۡتِيَهُمُ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ أَوۡ يَأۡتِيَ رَبُّكَ أَوۡ يَأۡتِيَ بَعۡضُ ءَايَٰتِ رَبِّكَۗ يَوۡمَ يَأۡتِي بَعۡضُ ءَايَٰتِ رَبِّكَ لَا يَنفَعُ نَفۡسًا إِيمَٰنُهَا لَمۡ تَكُنۡ ءَامَنَتۡ مِن قَبۡلُ أَوۡ كَسَبَتۡ فِيٓ إِيمَٰنِهَا خَيۡرٗاۗ قُلِ ٱنتَظِرُوٓاْ إِنَّا مُنتَظِرُونَ
 Yang mereka nanti-nanti tidak lain hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka (untuk mencabut nyawa mereka) atau kedatangan (siksa) Tuhanmu atau kedatangan beberapa ayat Tuhanmu. pada hari datangnya ayat dari Tuhanmu, tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang kepada dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. Katakanlah (wahai Muhammad): "Tunggulah olehmu Sesungguhnya kamipun menunggu (pula)".

 Para ulama bersepakat (ijma’), bahwa yang dikehendaki oleh ayat di atas adalah terbitnya matahari dari arah barat.

Hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah menjelaskan, bahwa Rosululloh pernah bersabda, artinya :

 Tidak terjadi kiamat sampai matahari terbit dari arah barat. Jika semua manusia sudah menyaksikannya, maka sejak saat itu keimanan mereka sedikitpun tidak bermanfaat” (HR Bukhari, Muslim, Al-Baihaqi, Ibnu Mardawaih dan Abusy-Syaikh).

Hadis yang diriwayatkan dari Hudzaifah menjelaskan, bahwa ia pernah bertanya kepada Rosululloh, ”Tanda-tanda apa saja yang menunjukkan bakal terbitnya matahari dari arah barat?”. Jawab beliau Saw, ”Sebelum peristiwa itu, waktu malamnya sangat panjang, kira-kira dua kali lipat lebih panjang dari pada malam sebelumnya. Orang-orang yang terbiasa bangun malam dan melakukan shalat seperti yang mereka lakukan pada malam sebelumnya, ternyata tidak melihat gemerlapnya bintang di langit. Sehabis shalat mereka lantas tidur kembali, kemudian bangun kembali dan menjalanklan shalat malam lagi, begitu seterusnya sampai mereka merasa capek, karena lamanya waktu malam yang mereka lewati. Menyaksikan hal ini, banyak diantara mereka yang merasa ketakutan. Keesokan harinya, pada saat mereka menanti terbitnya matahari dari arah timur, mereka benar-benar terkejut, ternyata matahri terbit dari arah barat, lantas mereka yang kafir cepat-cepat bertaubat dan beriman kepada Alloh. Namun keimanan mereka percuma dan tidak ada manfaatnya sedikitpun”. (HR Ibnu Mardawaih)

Hadis yang diriwayatkan dari Abdullah bin Abi Aufa menjelaskan, bahwa ia pernah mendengar Rosululloh bersabda, artinya :

Manusia pasti akan menghadapi satu malam yang panjangnya sama dengan panjangnya tiga malam kalian. Pada aat menghadapi kejadian seperti ini, orang-orang yang terbiasa bangun malam segera menjalankan ibadah malam (tahajjud) diteruskan membaca semua hizib dan wiridnya, kemudian tidur kembali. Pada saat bangun, mereka melakukan seperti itu. Begitu seterusnya. Tidak lama kemudian, orang-orang sama menjerit merasa ketakutan, seraya mengatakan,”Apa apa ini! Apa yang akan terjadi!”. Mereka akhirnya segera menuju ke Masjid (untuk bertaubat dan beriman). Tiba-tiba matahari muncul dari arah barat. Jika sebelumnya mereka kafir dan tidak beriman, maka taubat dan keimanan mereka pada hari itu tidak ada manfaatnya bagi mereka”.

Ringkasnya. Ayat 158 surat Al-An’am di atas secara tersirat menunjukkan bakal terbitnya matahari dari arah barat. Pada saat itu, semua pertaubatan dan keimanan mereka yang sebelumnya kafir tidak akan diterima. Sebaliknya bagi orang yang sudah beriman, amal kebagusan yang mereka lakukan pada saat itu sangat bermanfaat baginya, namun jika tidak melakukan amal kebagusan lalu bertaubat, maka taubatnya tidak akan diterima. (Lihat tafsir Ibnu Katsir).

 Kapan hal ini terjadi? Sebentar lagi. Yang penting, kaum muslimin sejak hari ini harus mempersiapkan diri, memperbagus amalnya, mendidik putra-putrinya menjadi waladan sholihan yad’u lahu yang sangat bermanfaat bagi dirinya dan orang tuanya di akhirat nanti.kaum muslimin jangan terhanyut dengan gemerlapnya kehidupan duniawi saat ini. Sebentar lagi situasi dan kondisi dunia akan berubah total. Kita tinggal menunggu tanggal mainnya.  Sebisa mungkin kaum muslimin jangan mudah terpengaruh dan terjermus kedalam kepercayaan dan pemikiran para kaum intelektual-rasionalis yang tidak benar, serta jangan mudah menerima berbagai informasi agama yang tidak jelas asal usul, sumber dan dasarnya dari al-Qur’an dan Hadis nabi. Sebaiknya kita bergaul dan mendekati para shalihin lahir batin yang benar-benar mengerti apa yang difirmankan Alloh dalam al-Qur’an dan yang disabdakan Nabi saw dalam beberapa hadisnya. Sebaiknya kita kaum muslim tekun menelaah dan mendalami Al-Qur’an dan Hadis. Mereka yang merasa dirinya berstatus sebagai pemimpin agama, ulama, kiyai atau guru agama sebaiknya berusaha keras mendidik dan membimbing umatnya ke jalan yang lurus dan mementingkan kehidupan ukhrowi mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar