Selasa, 28 Juni 2016

Turunnya Nabi Isa bin Maryam





Prediksi ke-97 Nabi Muhammad Saw Tentang Berbagai Peristiwa Akhir Zaman
Sumber : Kitab Al-Jawahir al-Lamma'ah



 Tidak lama lagi, Nabi Isa bin Maryam bakal turun ke bumi dengan tugas dan misi khusus untuk melaksanakan syariatnya Nabi Muhammad Saw, yakni agama Islam. Peristiwa turunnya Nabi Isa ke bumi ini didasarkan pada dalil al-Qur’an, Hadis dan Ijma’ para ulama’ ahlussunnah wal jama’ah.

Ayat Al-Qur’an yang menunjukkan bakal turunnya Nabi Isa disebutkan didalam ayat 158 surat An-Nisa’ :


بَل رَّفَعَهُ ٱللَّهُ إِلَيۡهِۚ وَكَانَ ٱللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمٗا
Tetapi (yang sebenarnya), Allah Telah mengangkat Isa kepada-Nya[379]. dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana".

Ayat Ini adalah sebagai bantahan terhadap anggapan orang-orang Yahudi, bahwa mereka Telah membunuh nabi Isa a.s.


وَإِن مِّنۡ أَهۡلِ ٱلۡكِتَٰبِ إِلَّا لَيُؤۡمِنَنَّ بِهِۦ قَبۡلَ مَوۡتِهِۦۖ وَيَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِ يَكُونُ عَلَيۡهِمۡ شَهِيدا
Tidak ada seorangpun dari ahli kitab, kecuali akan beriman kepadanya (nabi Isa) sebelum kematiannya (nabni Isa). dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka.” (QS An-Nisa’,[4]: 159)

Pada ayat 159 di atas, Alloh menegaskan bahwa Ahli Kitab (kaum Nasrani dan Yahudi) mengakui dan mempercayai kedudukan Nabi Isa sebagai Nabi dan Utusan Alloh sebelum beliau dimatikan Alloh. Dan di hari kiamat nanti, Nabi bakal menyaksikan kesalahan dan kesesatan kaum Ahli kitab yang mempercayai beliau sebagai Anak Tuhan. Dengan keimanan mereka tersebut, maka pada saat turunnya Nabi Isa, tidak ada agama di muka bumi kecuali agama Islam.
Sebelum ayat 159 tersebut, Alloh berfirman, artinya :

 “Dan Karena Ucapan mereka: "Sesungguhnya kami Telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa.  Tetapi (yang sebenarnya), Allah Telah mengangkat Isa kepada-Nya. dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.  (QS An-Nisa’,[157-158]

Ayat di atas menjelaskan bahwa Alloh melaknat kaum Bani Israil yang mengaku telah membunuh Isa Al-Masih bin Maryam. Padahal penghakuan tersebut hanya persangkaan belaka. Padahal sebenarnya Nabi Isa tidak mati terbunuh atau tersalib. Beliau masih hidup, karena pada saat ada usaha pembunuhan terhadap beliau, beliau lalu diselamatkan dan dinaikkan Alloh ke langit dan akan diturunkan lagi ke bumi pada akhir zaman.

Imam Muslim setelah menyebutkan sanad hadis An-Nuwas bin Sam’an didalam kitabnya, Shahih Muslim, beliau memberi komentar sebagai berikut:

Sahabat an-Nuwas bin Nu’man mengatakan, “Suatu ketika di pagi hari Rosululloh Saw menyebut-nyebut Dajjal. Sesekali beliau merendakan suaranya, lalu meninggikan suaranya seolah menganggap besar dan penting persoalan tentang Dajal ini, sehingga kami para sahabat menyangka bahwa Dajjal itu bersembunyi di kerumunan pohon kurma.

Begitu kami mendatangi gerombolan pohon kurma, beliau Saw nampaknya tanggap dengan apa yang kami lakukan tersebut, lantas beliau bersabda: “Apa yang kalian laklukan?”. Jawab kami, “Engkau tadi menyebut-nyebut nama Dajjal. Kami kira dia bersembunyi di gerombolan pohon kurma ini. Lantas kami cari di situ”. Beliau kemnudian menjelaskan, ”Selain Dajjal ada yang lebih aku khawatirkan terhadap diri kalian jika ia muncul, sementara kau berada di kalangan kalian, maka aku yang melawannya, bukan kalian. Jika dia muncul, sementara aku tidak berada di kalangan kalian, maka setiap orang Islam hendaknya melawan dan menyelamatkan dirinya masing-masing. Alloh sebagai gantiku yang akan menjaa setiap orang Islam. Sesungguhnya Dajjal itu bentuknya mirip seorang pemuda yang berambut keriting, matanya bagai benjolan buah anggur mirip rupa Abdul Uzza bin Quthn. Siapa saja diantara kalian yang hidup semasa dengan kemunculan Dajjal dan bertemu dengannya hendaknya membaca ayat-ayat pada permulan surat Al-Kahfi di hadapan Dajjal  Dia muncul dari empat diantara negeri Syam dan Irak, lalu membuat kerusakan di kanan kiri daerah yang dilewatinya. Wahai hamba Alloh, kalian agar tetap teguh dengan keimanan kalian.

Kami para sahabat bertanya, ”Ya Rosululloh, berapa tahun Dajjal membuat kerusakan di muka bumi?”. Jawab beliau, ”40 hari. Masa sehari lamanya sama dengan setahun, yang seharinya (dalam setahun) sama dengan sebulan, dan seharinya (dalam sebulan) sama dengan masa sepekan. Sisa dari hari-harinya si Dajjal sama seperti lamanya hari kalian.”.

Kami para sahabat  pun bertanya lagi, ”Ya Rasululloh, Tadi engkau menjelaskan bahwa lamanya dalam sehari sama dengan masa setahun. Apakah cukup jika gunakan untuk melakukan shalat sehari selama lima waktu?”. Beliau bersabda, ”Tidak cukup. Kalian perkirakan saja ukuran shalat sehari semalam pada satu hari yang lamanya sama dengan setahun tersebut”. (Artinya, sekalipun matahari belum terbit, jika melihat jam sudah menunjukkan pukul dua belas, harus shalat zhuhur. Begitu seterusnya).

Kami para sahabat bertanya lagi, ”Ya Rasululloh, Mohon dijelaskan kecepatan gerak si Dajjal di bumi?”. Jawab beliau, ”Kecepatan geraknya bagai hujan disertai angin kencang. Si Dajjal bakal mendatangi sekelompok masyarakat agar mereka mau menyembahnya. Mereka akhirnya mengimani dan menjadi pengikutnya. Dia memerintahkan langit agar menurunkan hujannya, dan seketika hujan turun dengan derasnya. Dia memerintah bumi agar menumbuhkan segala tetumbuhan, maka tumbuhlah dengan suburnya, sehinga semua hewan ternak pun menjadi gemuk-gemuk dan berkembang biak. Dia kemudian mendatangi sekelompok masyarakat dan mengajak mereka menyembahnya dan mengikuti ajakannya, namun mereka menolak ajakannya. Setelah dia pergi, keesokan harinya bencana menimpa mereka seperti paceklik dan harta benda mereka hancur berantakan, sampai mereka tidak memiliki harta sedikit pun. Dajjal melewati tanah gersanag dan memerintahkan agar mengeluarkan kekayaan isi perut bumi (minyak, tambang emas, perak dll). Seketika itu seluruh kekayaan isi perut bumi bermunculan mengikuti ke mana si Dajjal pergi, bagaikan ribuan tawon yang mengikuti si ratu tawon kemana ia pergi.  Si Dajjal bertemu dan mengajak seorang pemuda yang sangat teguh keimanannya agar mengakuinya sebagai tuhannya, namun ditolak, lantas dia menebas tubuh pemuda tersebut menjadi dua dengan pedangnya sampai terpental sejauh jatuhnya anak panah yang telah melesat dari busurnya. Dajjal memanggil pemuda yang telah mati tersebut, seketika menjadi hidup kembali dengan wajah yang berseri-seri dan tertawa mengejeknya. (Menurut sebagian ulama, seorang pemuda tersebut adalah Nabi Khidhir). Setelah peristiwa tersebut, Alloh lalu mengutus Isa al-Masih bin Maryam turun dari langit ke bumi, tepatnya di samping Menara putih yang terletak di sebelah timur kota Damaskus, dengan mengenakan dua pakaian sambil meletakkan kedua telapak tangannya di atas kedua sayap malaikat. Setiap orang kafir (Yahudi dan Nasrani) yang mencium bau napasnya nabi Isa, mereka pasti akan mati. Bau napas beliau dapat tercium sejauh mata memandang. Beliau lantas mencari-cari si Dajjal dan berhasil menemukannya di depan pintu gerbang kota Lod (sebuah kota dekat Baitul Maqdis), lantas membunuhnya. Selanjutnya Nabi Isa mendatangi dan mengusap kepala / wajah orang-orang beriman yang memperoleh penjagaan Alloh, seraya mengatakan bahwa mereka akan memperoleh derajat yang tinggi di surga. Tidak lama kemudian, Alloh menurunkan wahyu kepada nabi Isa, ”Aku akan memunculkan hamba-hambaku. Siapa saja tidak akan mampu memerangi mereka. Mereka akan mendampingi engkau dan engkau agar menjaga mereka di gunug Thursina”.

Setelah itu Alloh memunculkan segerombolan Ya’juj dan Ma’juj. Mereka keluar dan berjalan dengan begitu cepatnya dari dataran tinggi. Gerombolan paling depan berjalan cepat melewati samudera Thabariyah sambil meminum dan menghabiskan airnya, sehingga segerombolan di belakangnya tidak kebagian air tersebut.  Mereka kemudian mengepung Nabi Isa beserta para pengikutnya, sehingga kepala sapi lebih bernilai daripada seratus dinar bagi kalian di hari itu.  Nabi Isa lantas mendekatkan dan memohon perlindungan diri kepada Alloh, dan Alloh pun kemudian mengirimkan ulat ganas mematikan yang menempel di leher-leher gerombolan Ya’juj dan Ma’juj sehingga mereka semua mati bergelimpangan. Begitu mengetahui bangkai mereka berserakan di setiap sudut tanah, Nabi Isa mendekatkan diri dan memohon kepada Alloh agar menyingkirkan bangkai mereka, lantas Alloh mengirimkan segerombolan burung kira-kira sebesar leher onta dengan tugas mematuki dan membuang bangka Ya’juj dan Ma’juj ke tempat yang dikehendaki Alloh.

Pada waktu berikutnya, Alloh menurunkan hujan lebat yang mampu menyirami dan mencuci seluruh permukaan tanah dan rumah,  sehingga keadaannya bagaikan kaca yang bersih mengkilap. Alloh berfirman kepada bumi agar menumbuhsuburkan berbagai macam tetumbuhan dan pepohonan yang sangat lebat buahnya, sehingga penduduk bumi mengalami hidup makmur dan serba kecukupan, digambarkan air susu yang keluar dari seekor onta yang habis melahirkan mampu mencukupi kebutuhan minum sekelompok masyarakat, air susu yang keluar dari sapi yang baru melahiurkan anaknya mampu mencukupi kebutuhan minum orang satu kampung, dan air susu seekor kambing dapat mencukupi kebutuhan minum satu keluarga.

Tidak lama kemudian, Alloh mengirimkan angin halus yang keluar dari bawah ketiak kaum beriman. Begitu angin halus tersebut mengenai kaum yang beriman, mereka semuanya mati, sehingga di muka bumi ini tinggal orang-orang yang tidak beriman dan sangat buruk akhlaknya. Mereka melakukan perzinaan di mana-mana, mirip binatang, bahkan lebih buruk lagi. Dalam kondisi seperti inilah hari kiamat terjadi.

Ringkas kata. Jarak masa Nabi Isa menjadi Nabi dan Rasul Alloh dengan lahirnya Nabi Muhammad kurang lebih 570 tahun. Sampai saat ini Nabi Isa belum wafat. Beliau masih hidup dan berada di langit. Pada akhir zaman nanti, beliau bakal diturunkan ke bumi dengan tugas memerangi Dajjal.

Hadis-hadis Nabi yang menjelaskan bakal turunnya Nabi Isa di akhir zaman sangat banyak. Imam Asy-Syaukani menyebutkannya ada 29 hadis dengan nilai sanad yang beragam, ada yang shahih, hasan dan ada yang dha’if. Dari sekian banyak hadis tersebut, hanya beberapa hadis saja yang disebutkan didalam buku kami ini, seperti hadis dari an-Nuwas bin Sam’an yang ditakhrij oleh Imam Muslim di atas.

Sebuah hadis yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim, bersumber dari riwayat Abu Hurairah, bahwa Rasululloh Saw pernah bnersabda : ”Demi Alloh yang menguasai diriku! Tidak lama lagi putra Maryam (Nabi Isa) tentu bakal turun di kalangan  kalian. Beliau bertindak sebagai hakim yang sangat adil, memecahkan kayu salib (patung nabi Isa), membunuhi babi-babi, menghapus pajak, dan harta benda melimpah ruah, semua orang hidup makmur, sampai-sampai tidak ada seorang pun yang bersedia menerima shadaqah atau zakat orang lain, sehingga seseorang sujud (menghormat) sekali di hadapannya lebih disukai daripada dunia seisinya”. Abu Hurairah kemudian mengatakan, ”Bacalah ayat 159 QS an-Nisa' ini jika kalian menghendaki:


وَإِن مِّنۡ أَهۡلِ ٱلۡكِتَٰبِ إِلَّا لَيُؤۡمِنَنَّ بِهِۦ قَبۡلَ مَوۡتِهِۦۖ وَيَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِ يَكُونُ عَلَيۡهِمۡ شَهِيدا 

Menurut sementara ulama, makna dan maksud yang terkandung didalam ayat tersebut adalah bahwa setiap Ahli Kitab (kaum Nasrani) sebelum kematian menjemputnya pasti berkeyakinan bahwa nabi Isa merupakan seorang nabi dan utusan Alloh, bukan seorang anak Tuhan. Dhomir dari lafazh “مَوْتِهِ” kembali  kepada seseorang dari Ahlul Kitab  ( اَحَدٌ مِنْ اَهْلِ الْكِتَابِ ). Namun setelah ada penjelasan dari Hadis Nabi Saw sebagaimana yang disebutkan di muka, maka jelaslah bahwa pemahaman seperti itu kurang benar. Menurut mayoritas mufassirin, dhomir dari lafazh “مَوْتِهِ” kembalinya  kepada nabi Isa. Jadi makna yang benar adalah: “Sebelum nabi Isa wafat,mereka (ahli kitab tentu beriman kepada beliau”. Baca dan kaji kitab Tafsir Al-Iklil.

Kita sudah mengerti hadis-hadis yang berkaitan dengan persoalan munculnya Dajjal dan turunnya nabi Isa bin Maryam. Tetapi setelah memperhatikan beberapa kasus yag terjadi di dunia saat ini, mungkin saja kita terpengaruh bisikan setan, lalu menganggapnya tidak masuk akal, sehingga kita tidak mempercayai lagi apa yang diinformasikan Rosululloh dan yang dijelasan para ulama. Namun, jika kita renungkan kemahakuasaan dan tindakan Alloh SWT yang sering luput dari perhatian dan pikran manusia, maka tidak mustahil jika Alloh bakal merubah dunia yang sekarang ini menjadi dunia yang kondisinya sesuai dengan apa yang disabdakan Rosululloh dalam hadis-hadisnya. Beliau Saw pernah bersabda, bahwa dantara tanda-tanda telah dekatnya kiamat ialah dijadikannya Al-Qur’an sebagai seruling. Ketika penulis masih menjadi santri suatu pondok pesantren, tidak paham apa yang dimaksudkan oleh hadis tersebut. Namun sekarang penulis sudah dapat memahaminya, bahwa Al-Qur’an di jaman ini memang sudah dijadikan seruling, yakni direkam kedalam pita kaset atau kaset digital (CD). Hadis Nabi yang lain menjelaskan bahwa besok di akhir zaman ada anak-anak kecil naik mimbar. Saat menjadi santri kita mungkin tidak paham, namun ketika kita menyaksikan berbagai manufer partai-partai, apa yang dijelaskan hadis-hadis tersebut menjadi kenyataan, yakni banyak anak-anak kecil yang belum mengerti alif-ba’-ta’-nya agama Islam  diperalat oleh partai untuk menampilkan berbagai atraksi di atas panggung seperti menyangi, berjoget, menari dan lain-lain, menghadapi orang-orang dewasa / tua di bawahnya, sekedar untuk menarik atau menghibur para pengunjung dan simpatisan partai.  

Ringkas kata, hadis-hadis Nabi tersebut sudah terbukti. Yang terpenting bagi kita di dunia ini adalah, bagaimana kita tetap teguh mempertahankan kualitas keimanan kepada Nabi Muhammad Saw, yang ditunjukkan oleh sikap pembenaran kita terhadab hadis-hadis beliau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar