Prediksi ke-2 Nabi Muhammad Saw Tentang Berbagai Peristiwa Akhir Zaman
Sumber : Kitab Al-Jawahir al-Lamma'ah
Rosululloh
SAW bersabda:
أَنَّ اللَّهَ سَيَقْبِضُ
الْعِلْمَ قَبْضًا وَ إنَّمَا يَقْبِضُهُ بِقَبْضِ الْعُلَمَاءِ حَتَّى إِذَا لَمْ
يَبْقِ عَالِمًا اِتَّخَذَ النَّاسُ رُؤَسَاءَ جُهَّالاً. فَإِذَا سُئِلُوْا
أَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ فَضَلُّوْا وَ أَضَلُّوْا. (رواه الترمذي)
"Sesungguhnya
Alloh SWT benar-benar bakal mencabut ilmu (agama Islam) dengan cara mewafatkan
para ulama'-nya, sehingga tidak tersisa seorang pun ulama' yang hidup. Maka masyarakat mengangkat orang-orang bodoh sebagai pemuka agama mereka.
Pada saat pemuka agama itu ditanya soal hukum agama, maka mereka mengeluarkan
fatwa tanpa dasar ilmu, sehingga mereka sesat dan menyesatkan" (HR Tirmidzi)
Saat ini pengangkatan orang-orang yang tidak memiliki
keahlian di bidang ilmu agama sebagai kepala atau pemuka agama sudah sering
terjadi. Terutama mereka yang duduk didalam keanggotaan Majlis
Ulama Indonesia (MUI). Oleh karena itu, masyarakat harus berhati-hati dan waspada sewaktu
mendengar fatwa dari mereka. Demikian pula harus waspada terhadap beberapa
orang yang sebenarnya tidak memiliki keahlian di bidang agama, tetapi
masyarakat memberinya gelar "Kiyai" disebabkan dia pandai berpidato,
menjadi tabib, tukang suwuk, dan semisalnya.
Yang dimaksud dengan ilmu dalam hadis ini adalah ilmu
agama Islam, ilmu yang berkaitan dengan persoalan Islam, Iman dan Ihsan. Karena
agama Islam itu terdiri dari rangkain Islam, Iman dan Ihsan. Saat ini, keilmuan
yang berkaitan dengan ketiga pokok agama Islam tersebut hampir hilang.
Saat ini, banyak orang yang mengaku dirinya sebagai
ulama, baik secara terang-terangan maupun secara isyarat (samar-samar). Namun
pengakuannya masih diragukan kebenarannya. Karena tidak ada Nabi yang mencintai
harta dan kedudukan, sementara ulama sebagai pewaris para Nabi tidak sedikit
yang berebut harta dan kedudukan. Selain itu, yang namanya ulama beneran itu
memiliki ciri-ciri yang cukup banyak. Masyarakat pada umumnya menentukan apakah
seseorang itu ulama atau bukan, hanya dari segi lahirnya saja. Menurut mereka,
siapa saja yang pandai berbicara, berpidato, dan pandai men-"dalil"
(mengeluarkan dalil Al-Qur'an dan Hadis), itulah yang disebut ulama.
Diantara ciri-ciri ulama yang sebenarnya adalah seperti
yang dijelaskan Alloh dalam firman-Nya, yang artinya :
"...
Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah
ulama. ....." (QS Fathir,[35] : 28)
Ciri ulama yang sebenarnya adalah memiliki rasa takut
kepada Alloh SWT. Sedangkan ciri-ciri orang yang takut kepada Alloh SWT adalah
seperti yang dijelaskan Rosululloh SAW didalam sabdanya:
مَنْ
خَافَ اللهَ أَخَافَهُ اللهُ مِنْهُ كُلَّ شَيْئٍ
"Siapa
yang takut kepada Alloh SWT, maka Alloh SWT pun akan membuat segala sesuatu
takut kepadanya"
Apakah orang yang mengaku sebagai ulama' jaman ini
sekarang ini kenyataannya seperti itu?.
Untuk mengetahuinya, Anda perlu mengukurnya dengan sabda
Rosululloh SAW berikut :
العُلَمَاءُ اُمَنَاءُ
الرُّسُلِ مَا لَمْ يُخَالِطُوا السُّلْطانَ وَ يُدَاخِلُوْا فِي الدُّنْيا. فَإِذَا
خَالَطُوْا السُّلْطانَ وَ يُدَاخِلُوْا فِي الدُّنْيَا فَقَدْ خَانُوا الرُّسُلَ.
فَاحْذَرُوْهُمْ (رواه
العقيلي, عن أنس. حديث حسن)
"Ulama
adalah orang-orang yang dipercaya para Utusan Alloh SWT selama mereka tidak
menyampuri (mendekati /bergaul dengan) para pemegang pemerintahan dan tidak
menyampuri/mengurusi urusan dunia. Jika mereka menyampuri pemegang pemerintahan
dan mengurusi urusan dunia, maka jelaslah bahwa mereka telah mengkhianati para
utusan Alloh SWT. Oleh karena itu,
kalian harus waspada dan berhati-hati terhadap mereka". (HR 'Uqailiy, dari Anas ra. Hadis Hasan).
Kaum muslimin diharapkan tanggap terhadap sabda
Rosululloh SAW di atas, yang memerintahkan agar berhati-hati dan waspada
terhadap sepak terjang "ulama" yang menyampuri urusan politik
pemerintahan.
Hal ini bukan berarti sebagai perintah untuk menjauhi dan
tidak bersikap ta'zhim (hormat) kepada mereka. Kaum muslimin tetap harus
mendekati dan bersikap ta'zhim kepada mereka, bagaimanapun sifat dan perilakunya.
Akan tetapi yang dimaksudkan oleh Hadis Nabi di atas adalah lebih ditujukan
kepada para ulama itu sendiri, agar mereka tidak mencampuri urusan politik
pemerintahan dan sebaliknya agar mereka memfokuskan diri pada tugasnya sebagai
ulama', yakni melaksanakan firman Alloh SWT : " وَلَلآخِرَةُ خَيْرٌ لَكَ مِنَ الْأُوْلَى " (Kepentingan akhirat itu
lebih baik bagimu daripada kepentingan dunia) (QS Adh-Dhuha,[] : 4).
Artinya, seorang ulama seharusnya mampu mengurusi dirinya
lahir-batin untuk meraih kebahagiaan akhirat, agar dapat dijadikan sebagai suri
teladan, sehingga umatnya menirunya, yakni ikut memperhatikan nasib dirinya
untuk meraih kebahagiaan hidup di akhirat.
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.
BalasHapusKAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.