Minggu, 06 April 2014

MALAKUL MAUT, Sang Pencabut Nyawa (MKM - 19)






Malakul Maut, malaikat Pencabut nyawa atau Malaikat Izroil ditugasi Allah mencabut ruh / nyawa manusia dan makhluk hidup lainnya setelah sampai pada waktu yang ditentukan Allah.

Malakul maut tersebut tidak hanya seorang, tetapi banyak jumlahnya.

وَهُوَ الْقَاهِرُ فَوْقَ عِبَادِهِ وَيُرْسِلُ عَلَيْكُمْ حَفَظَةً حَتَّى إِذَا جَاءَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ تَوَفَّتْهُ رُسُلُنَا وَهُمْ لَا يُفَرِّطُونَ
"Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya." (QS Al-An'am,6 : 61)

Cara Mencabut Nyawa orang kafir dan pendurhaka sangat kasar dan keras, tak ada perlakuan kasih sayang. Nyawa mereka dipaksa keluar. Mereka mendatangi dengan memberi kabar buruk, dengan mengancamnya dengan siksaan pedih.

وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَى عَلَى اللَّهِ كَذِبًا أَوْ قَالَ أُوحِيَ إِلَيَّ وَلَمْ يُوحَ إِلَيْهِ شَيْءٌ وَمَنْ قَالَ سَأُنْزِلُ مِثْلَ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَلَوْ تَرَى إِذِ الظَّالِمُونَ فِي غَمَرَاتِ الْمَوْتِ وَالْمَلَائِكَةُ بَاسِطُو أَيْدِيهِمْ أَخْرِجُوا أَنْفُسَكُمُ الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُونِ بِمَا كُنْتُمْ تَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ غَيْرَ الْحَقِّ وَكُنْتُمْ عَنْ ءَايَاتِهِ تَسْتَكْبِرُونَ
"Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat kedustaan terhadap Allah atau yang berkata: "Telah diwahyukan kepada saya", padahal tidak ada diwahyukan sesuatupun kepadanya, dan orang yang berkata: "Saya akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah". Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): "Keluarkanlah nyawamu". Di hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya." (QS Al-An'am,[6] : 93)
وَلَوْ تَرَى إِذْ يَتَوَفَّى الَّذِينَ كَفَرُوا الْمَلَائِكَةُ يَضْرِبُونَ وُجُوهَهُمْ وَأَدْبَارَهُمْ وَذُوقُوا عَذَابَ الْحَرِيقِ  
"Kalau kamu melihat ketika para malaikat mencabut jiwa orang-orang yang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka (dan berkata): "Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar", (tentulah kamu akan merasa ngeri)." (QS Al-Anfal,[8] : 50)

Terhadap kaum mukmin, mereka datang sambil mmemberi kabar gembira, menenangkan hatinya, dan mencabutnya secara halus.

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ
"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): "Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu". (QS Fusshilat,[41] : 30)


Kisah Musa dan Malakul Maut

Imam Muslim meriwayatkan hadis, bersumber dari Abu Hurairah. Nabi Muhammad pernah  bersabda: Malakul Maut. pernah nyelonong masuk ke rumah Nabi Musa tanpa ijin, seraya mengatakan: "Turuti panggilan Tuhanmu". Ia lantas dipukul matanya oleh Nabi Musa sampai ia buta sebelah. Ia kemudian menghadap Allah dan mengadukannya: "Ya Rabb, Engkau mengutusku mendatangi hambamu yg membenci kematian, bahkan ia membutakan mata sebelahku". Jawab Allah, "Kembalilah lagi padanya dan katakan: Jika engkau ingin hidup lama, letakkan tanganmu di atas punggung kerbau, maka untuk setiap helai bulunya yang tertutup tanganmu itu, kamu akan dapat tambahan hidup setahun"

Ketika hal itu disampaikan, Musa bertanya : "Apa yang akan terjadi setelah itu, hidup ataukah mati?".

Jawab Malakul Maut, "Setelah itu kamu akan mati".  Kata Musa:"Kalau begitu, aku pilih mati sekarang saja. Ya Allah, matikan aku di tempat yang dekat dengan tanah suci sebatas lemparan batu."

Sabda Rosulullah: "Demi Allah, seandainya aku di tempat itu, akan aku tunjukkan pada kalian, bahwa letak kuburannya di tepi jalan yang berada di gundukan pasir berwarna merah". .







Tidak ada komentar:

Posting Komentar